Berita Terbaru - Industri jasa transportasi online (online rides), seperti Go-Jek, memiliki masa depan yang sangat cerah di Indonesia. Menurut hasil riset, Indonesia berpeluang besar menjadi raja di wilayah Asia Tenggara untuk kategori transportasi online tersebut.
|
Google e-conomy SEA with TEMASEK |
Riset mengenai "e-conomy SEA: Unlocking the 200 billion USD opportunity in Southeast Asia" ini dilakukan Google bekerja sama dengan perusahaan investasi Singapura, Temasek.
Managing Director Google Indonesia, Tony Keusgen memaparkan jumlah populasi yang besar menjadi faktor utama mengapa Indonesia dapat menjadi pasar terbesar untuk jasa transportasi online.
Nilai pasar di segmen tersebut diprediksi mencapai 5,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 74,2 triliun di tahun 2025 nanti. Nilai tersebut meningkat 22 persen per tahunnya dari 800 juta dollar AS di tahun 2015.
"Di Asia Tenggara sendiri, online rides Indonesia akan mendominasi dengan pangsa pasar 43 persen," tutur Keusgen.
Keusgen menambahkan, online rides memiliki banyak keuntungan bagi Indonesia. Dari segi konsumen, layanan semacam ini menjawab banyak masalah.
Ia mencontohkan layanan Go-Jek yang bisa digunakan tidak hanya untuk transportasi saja, melainkan juga dapat mengirim barang, makanan, dan juga jasa bersih-bersih rumah.
"Dari segi driver, bisa meningkatkan kesejahteraan kelurga," ujar Keusgen.
Riset Google dan Temasek diadakan di 6 negara Asia Tenggara, yakni Filipina, Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Indonesia.
Riset dilakukan berdasarkan data dari Google, penelitian oleh Temasek, wawancara dengan 59 ahli, dan data dari pihak ketiga.
Belum ada tanggapan untuk "Indonesia Mampu Menguasai Pasar Transportasi Online Asia Tenggara"
Posting Komentar